Ayo menambah pengetahuan tentang generasi x,y dan z. Penamaan pada generasi-generasi yang ada dan sebelumnya berawal dari lahirnya teori generasi (generation theory) yang muncul di Amerika. Para pencipta teori menarik kesimpulan berupa penggolongan generasi-generasi yang secara garis besar didasarkan pada tahun kelahirannya. Jika mengacu pada demografi dari generasi-generasi tersebut, ada lima generasi di dunia yang masih eksis.
Yang pertama adalah Baby Boomer Generation yang lahir pada rentang waktu 1946-1954. Dinamakan demikian karena pada rentang waktu tersebut terjadi ledakan kelahiran atau banyaknya kelahiran. Generasi ini dikenal akan sikapnya yang menentang nilai-nilai tradisional. Memiliki sifat yang orientasinya pada misi (mission oriented) dan layanan (service oriented), serta mau bekerja ekstra. Generasi setelahnya adalah Generation Jones yang lahir antara tahun 1955 dan 1965. Dikenal sebagai orang memiliki sifat cemas juga menyenangkan. Cenderung tidak menyukai status quo atau hal yang monoton.
Pasca Baby Boomer dan Jones, lalu muncul tiga generasi lainnya yang punya kekhasan masing-masing, yaitu:
1. Generasi X atau Generation X (kelahiran 1966-1976)
Dipandang sebagai generasi yang mandiri, cerdas, dan kreatif. Kata X pada generasi ini dipopulerkan novel yang berjudul Generation X: Tales for an Accelerated Culture yang ditulis Douglas Coupland. Semangat “Do It Yourself” berperan dalam pembentukan cara pandang dan karakter mereka. Mendapatkan pendidikan tinggi dan sanggup menyelesaikan tugas dengan baik. Namun, generasi ini bisa dibilang golongan bermental konsumerisme (consumer mentality).
2. Generasi Y atau Millenial Generation (kelahiran 1977-1994)
Rasa percaya diri, optimistis, ekspresif, bebas, dan menyukai tantangan tercermin dari generasi ini. Terbuka terhadap hal-hal baru dan selalu ingin tampil beda dari yang lain. Mereka benar-benar menggunakan kreativitasnya untuk menciptakan sesuatu yang baru. Menyukai suasana kerja yang santai dan mampu mengerjakan beberapa hal secara bersamaan (multitasking). Mereka termasuk peduli terhadap gaya (style) dan cepat beradaptasi dengan teknologi. Sayangnya, generasi ini gampang bosan dan loyalitasnya dalam urusan pekerjaan terbilang kurang.
3. Generasi Z (kelahiran 1995-2012)
Lahir saat penggunaan komputer, internet, dan smartphone sedang marak. Tak heran jika generasi ini begitu akrab dengan penggunaan teknologi digital serta media sosial. Generasi ini memiliki pemikiran yang terbuka (open-minded). Spontan dalam mengungkapkan yang dirasakan dan dipikirkan. Mereka adalah generasi yang paling terhubung, terdidik, dan termutakhir.
Jelas terlihat bukan perbedaan antar generasi yang disebutkan di atas? Mulai dari sifat sampai respons terhadap perubahan tidaklah sama. Seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya, untuk urusan belanja pun, juga tidak sama satu sama lain.
Bicara soal yang satu ini, barang kali sudah ada yang bisa menyimpulkan Generasi Baby Boomer dan Jones yang pada saat ini adalah mereka yang masuk usia pensiun akan berbelanja dengan mendatangi toko atau pasar. Kemudian di sana mereka melakukan tawar-menawar (bila memungkinkan). Wajar saja bila beranggapan demikian karena perilaku tersebut tampak dari orang tua kita sendiri yang masih mempertahankan cara-cara konvensional. Lalu, bagaimana dengan generasi-generasi setelahnya?
Berikut ini perbedaan antara generasi x,y dan z.
1. Mencari Barang atau Produk atau Jasa yang Ingin Dibeli
X: Menggunakan mesin pencari untuk melihat deskripsi barang, namun tetap membelinya secara off-line
Y dan Z : Menggunakan mesin pencari dan bertransaksi dengan smartphone/gadget untuk bertransaksi dan mendapatkan barang dan jasa yang merek inginkan.
2. Media Sosial atau Mesin Pencari
X : Lebih cenderung menggunakan mesin pencari seperti Google untuk saran pencarian.
Y dan Z : Menggunakan jejaring sosial seperti Facebook, Instagram atau Twitter sebagai sarana untuk menemukan barang atau produk dan jasa.
3. Motivasi Belanja
X : Motivasi belanja muncul karena kebutuhan. Namun, rela membayar mahal untuk barang yang berkualitas.
Y : Motivasi belanja muncul ketika melihat komunitas atau orang disekelilingnya menggunakan barang/produk serta jasa tersebut. Cenderung lebih sensitif soal harga. Mereka akan mencari perbandingan, dan akan membeli yang menurutnya paling terjangkau
Z : Rata-rata membeli barang yang menurut mereka keren dan lagi tren.
4. Konsistensi dan Loyalitas pada Merek
X : merk bukan jaminan, yang penting kualitas.
Y : Sangat memperhatikan merk .
Z : Mengharapkan lebih daripada apa yang ditawarkan oleh produsen, lebih kritis untuk hal-hal ekstra yang bisa mereka dapatkan.
Nah, sekarang sudah cukup jelas apa perbedaan generasi x, y dan z dalam hal belanja barang/produk dan jasa.